“Hay Chole??” sapa Liam “hay” balasku, selama kurang lebih
15 menit kami berbincang- bincang tak ada satupun hal yang menarik hanya
obrolan basa- basi yang memuakan. Ku lihat Giyna dan Harry, mereka berdua
terlihat akrab dan mata Giyna memancarkan tatapan bahagia. Aku benar- benar iri
pada mereka, bahkan kini Giyna meninggalkanku dan pulang bersama Harry!
Aku berjalan menyusuri jalan
setapak dengan perasaan senang bisa dekat dengan idolaku. “and you stole my heart just one
love” tanpa sadar aku menyanyikan reff dari lagu One Direction yang berjudul
stole my heart, mood ku kembali seperti sebelumnya, yaitu senang.
Sesampainya dirumah, aku bergegas
menuju kamar rahasiaku, yaitu kamar loteng. Tempat
itu adalah tempat dimana aku
mencurahkan atau mengkreasi apapun tentang One
Direction. Disana aku segera
mengambil kain kanvas, cat minyak, pensil dan penghapus. Aku
ingin melukis muka idola ku, yaitu
Liam Payne. Ku mulai dari seketsa muka dan mulai
menwarnainya.
setelah kurang lebih 30 menit,
akhirnya lukisan itu selesai. Lukisan itu tampak sempurna
bagiku. Aku ingin memberikan
lukisan ini untuk Liam saat kami berpacaran nanti (hahahaha
sangat mustahil). Aku tau aku
salah mencintainya, tapi ini lah cinta, aku akan berusaha
untuk mendapatkannya. Tiba- tiba
handphone ku berderig pertanda telpon masuk
membuyarkan semua hayalan ku
tentang Liam, ku lihat nomer yang terdapat di layar ‘siapa
ini? Nomer ini tidak ada di kontak
Hp ku?’ gumanku dalam hati. Karena penasaran aku pun
mengangkat telpon itu “Halo” ucap
seorang laki- laki di ujung sana “Halo” balasku “maaf, ini
siapa?” tanya ku “aku Liam, masa
kamu gak ngenalin suaraku sih?” jawabnya di sebrang
sana membuat perasaanku tak
menentu “Apa?? Liam? Hahaha suara kamu beda sih sama
aslinya! hahahaha” ucap ku sambil
tertawa karena suara Liam di telpon terdengar lucu
“Hahahaha! Tentu saja berbeda, aku
sudah meng-Effect suaraku” jelas Liam “oke.. terus
kenapa kamu telpon aku?” tanyaku
sok jual mahal “gak apa- apa sih, tiba- tiba aku kangen
sama suara kamu aja” rayu Liam
“Hahaha, gombalnya ngeri!!” ucapku.
setelah kurang lebih 2 jam kami
berbincang- bincang lewat telpon, Liam meminta izin
padaku untuk pergi pemotretan dan
akan menghubungiku 3- 4 jam lagi.
^To Be Continued^
^To Be Continued^
Tidak ada komentar:
Posting Komentar