Kamis, 29 November 2012

Dream come true :part 2



Aku dan Giyna menghabiskan waktu yang lama dikamar mandi sehingga tertinggal pelajaran, kami pun berlari sekencang- kencangnya. Tanpa sengaja aku dan menabrak sesorang yang mungkin 5cm lebih tinggi dari ku dan berbadan wangi. Buku ku beserta kartu ID ku berserakan di lantai, lalu akupun memungut bukuku satu- satu, pria itu berjongkok dan ikut membantuku sambil berkata “kalau berjalan hati- hati ya” ucapnya, akupun memberanikan menatap wajahnya. Betapa terkejutnya aku melihat pria yang sedang berjongkok di depanku ini, dia adalah Liam Payne pria idaman yang selalu ku impi- impikan sekarang sedangt berjongkok dihadapanku dengan jarak satu jengkal “Li, Liam ??” ucapku “that's me” balasnya sambil mengedipkan mata. Badanku serasa begitu melayang seperti tidak tersadarkan diri, begitu pula dengan Giyna yang sejak 2 menit yang lalu terdiam seperti patung sambil memandangi Harry.
Liam membantuku untuk berdiri dengan menggengam tanganku, tubuhku serasa di sengat listrik 100 watt. Kejadian itu membuatku ku terdiam sesaat sebelum Liam menyadarkanku “hey, kenapa kau di sini?” tanya Liam “a, aku habis dari toilet” ucapku “umm.. baiklah kalau begitu, aku pergi dulu ya! Aku terlambat memasuki kelas” ucap Liam sambil berjalan diikuti anggota One Direction yang lain “baiklah” Balasku “Hey! Ku simpan ini ya!” jawab Liam sambil menunjukan ID Cardku “hah! Baiklah! Jangan di hilangkan!” ucap ku masih tak percaya akan kejadian tadi. Setelah beberapa lama kemudian aku ingat akan keterlambatan kami, aku pun menarik tangan Giyna yang masih berdiri kokoh.

Sesampainya di depan pintu kelas
‘Tok tok tok!’ ku ketuk pintu kelasku “masuk!” ucap seseorang dari dalam dan syukurlah di dalam kelas tidak ada guru “hey! Dimana gurunya?” tanya Giyna pada teman- teman kelas “tidak tahu, dari tadi gurunya belum masuk!” ucap seseorang di tempat duduk paling depan “baiklah” balas Giyna “ya tuhan syukurlah, tidak ada guru!” ucap ku sambil menghela nafas dan duduk di kursiku, begitu pula dengan Giyna. “Tahu tidak??” tanyaku pada Giyna “ya tuhan, kau selalu begini, sudah to the point saja!” ucap Giyna “ok, kau tahu? Liam mengambil ID card ku tadi” ucapku sambil tersenyum senang “Lalu?” tanya Giyna “Di kartu itu tercantum nomer telponku, otomatis Liam akan menghubungiku!” ucap ku sambil berhayal.
‘krring!! Krring!!krring!!’ bel tanda pulang pun berbunyi
aku dan Giyna memutuskan untuk tidak keluar kelas, karna ada tugas yang belum selesai kami kerjakan. Makin lama kelas kami semakin sepi, dan kini tinggal aku dan Giyna lah yang masih di kelas. Tiba- tiba segerombolan anak laki- laki datang memasuki kelas “Cholie  Natasya Adams” ucap sesorang laki- laki. Suara itu kedengaran sangat- sangat tidak asing di telingaku, karena penasaran akupun melihat orangk- orang di depanku “O,One Direction!” ucapku dengan perasaan tak menentu “yup!” balas Zayn “Harry mengajak kami untuk bertemu dengan Giyna” Timpal Louis  sambil  menunjuk Harry yang menutup mukanya “kami menunggu kalian di gerbang sekolah, tapi kalian tidak kunjung datang, akhirnya kami memutuskan untuk ke-kelas ini” ucap niall. Sementara itu Liam berjalan mendekatiku tanpa sepatah katapun di ucapkannya. Dada ku berdegup kencang seperti sesorang tengah memukul- mukul hatiku, sementara itu Harry datang menghampiri Giyna dan mengajaknya ke sisilain dari kelasku dan para anggot One Direction yang lain memutuskan untuk bermain di depan kelas kecuali Zayn yang pergi ke-aula untuk pergi beribadah.

^TO BE CONTINUED^

Sabtu, 17 November 2012

Dream come true: part 1



Dream Comes True By: Hasna Syakira (Fey) XG(4)
“I want I want I want but that crazy... I want I want I want but that not me.. I want I want I want to be love by you” Nyanyian ku  memcahkan ketenangan pagi itu. “Chole!! Bisakah kau diam sebentar? Ini masih jam 5 dini hari! Kau bisa membuat tetangga marah!” Teriak seorang wanita berumur sekitar 35 tahun dari dapur “yes mom!” balas ku sambil berjalan menuju kamar mandi.
Di jalan..
‘ya tuhan semoga kehidupan SMA ini lebih baik dari masa SD dan SMP yang selama 9 tahun membuatku hampir gila’ guman ku dalam hati dengan senyum terukir di wajahku.
‘uups! Aku lupa memperkenalkan diri ku, nama ku Cholie Natsya Adams gadis berumur 17 tahun dengan kondisi keluarga boleh di bilang miskin, dan beruntung dapat sekolah di sekolah ternama di london. Di antara banyak One Directioners di dunia aku lah yang paling mencintai One Direction terutama Liam Payne, aku memimpikannya untuk menjadi kekasihku.’
Aku berdiri sendirian di depan Bus Stop, saat itu memang masih sangat pagi sehingga aku harus menunggu lama di sana, untuk menghilangkan kebosanan ku, seperti biasa aku menyalakan Mp3 ku dan memutar lagu Favorit ku yaitu ‘I want dari One Direction’ sambil sedikit bersenandung ria.
Kurang lebih 30 menit kemudian para murid- murid sekolah Stanford yang tinggal di sekitar tempat tinggalku mulai berdatangan dan duduk di sebelah ku, orang yang duduk dan berbicara pertama kepadaku adalah Giyna Moundre. Setelah kami bercakap –cakap lumayan lama, aku mengetahui bahwa Giyna juga seorang Directioners. Hal ini membuat ku merasa senang karna aku mempunyai teman pertama di SMA standford dan sekaligus teman yang bisa di buat berbagi mengenai One Direction.
Di sekolah..
Semua murid memperkenalkan diri mereka masing- masing, rupanya mereka bukan hanya berasal dari London tapi juga Negara lainya seperti Indonesia (Negara terfavorit hampir semua artis di dunia), USA, dan lain – lain.
kini tibalah saat ku untuk memperkenalkan diri, aku maju dengan langkah gemetar akibat nervouse “Hai teman- teman salam kenal, nama ku Cholie Natsha Adams, aku berasal dari kota tercinta ini yaitu London. Umurku 17 tahun lahir di Athena tanggal 2 maret tahun 1995. Mungkin sekian dari ku, terima kasih  ku harap kita bisa berteman dengan baik” ucap ku sambil tersenyum sok manis.
Kringg Kringg! Akhirnya waktu yang di tunggu- tunggu datang juga, yaitu Istirahat. Aku dan Giyna bergegas meluncur keluar kelas.
Dijalan kami berbincang- bincang mengenai menu makanan hari ini “ku dengar Menu hari ini sangat lezat, hmm.. jadi ingin cepat- cepat makan” ucap Giyna “wah, ternyata kamu suka makan ya? Padahal badan kamu ramping dan berbentuk” ucapku meledek.
di tengah- tengah pembicaraan kami, aku mendengar obrolan segerombolan gadis “Apa kau bilang?! Seluruh anggota One Direction akan melanjutkan SMAnya di sini? Apa kau serius?” ucap seorang gadis yang memakai baju hitam, ucapan ini sangat mengejutkan ku. Aku pun berlari mendekati Giyna yang dari tadi terlihat berbicara sendiri “Guess what!” ucapku sambil menepuk pundak Giyna “Ya Tuhan kau mengkagetkanku!” ucap Giyna “apakah kau tahu?” tanya ku “tentu saja tidak kau belum memberi tahu hal itu padaku” ucap Giyna sambil menggelengkan kepala, aku tidak melanjutakan bicaraku dan membiarkan Giyna bertanya- tanya.
Sesampainya di kantin kami duduk di meja paling belakang sambil membawa makanan masing- masing “ok, aku akan memberi tahukan hal yang sangat mengejutkan untuk mu, jadi kumohon jangan teriak” ucapku sambil meminum Jus Mangga plus susu pesananku “baiklah, apa itu! Langgsung to the point saja!” ucap Giyna “Seluruh member One Direction akan bersekolah di SMA ini!” ucapku dengan penuh semangat “Demi apa!!” teriak Giyna membuat orang- orang di sekeliling kami keheranan “sudah kubilang jangan teriak!” ucapku sambil menarik tangan Giyna agar kembali duduk “ok- ok, dari mana kau tau hal ini?” tanya Giyna “dari sekelompok gadis- gadis berpenampilan Galmour yang sedang mengobrol” ucapku membayangkan dandanan anak- anak tadi.
Tak terasa jam menunjukan jam 02.05 menandakan waktunya kami untuk pulang, aku dan Giyna memutuskan untuk pulang berjalan kaki agar lebih leluasa mengobrol. “benarkan hal itu? Lalu kapan mereka akan mulai sekolah?” tanya Giyna antusias “Entahlah, sepertinya berita ini akan tayang di Infotaimen Sore nanti” ucapku sambil membenahkan tas ku.
Di pertengahan jalan kami berdua berpisah karna jalur yang kami tuju tidak sama, sebelum itu aku meminta nomer telpon Giyna untuk keperluan mendadak.
Sesampainya dirumah, aku masuk sambil melepas sepatu ku “I’m Back!” ucap ku, tanpa menunggu balasan aku langsung berlari menuju ruang TV dan mencari channel dimana yang sedang menyiarkan Infotaiment. Akhirnya setelah lama mencar- cari, aku menemukannya di channel 7X0 kebetulan sekali saat itu sedang menyiarkan berita tentang One Direction, tak lupa aku menghubungi Giyna agar tidak ketinggalan info.

‘Breaking News! Rakyat London terutama murid- murid sekolah Standford tengah gempar akan berita One Direction yang akan melanjutkan SMA nya di SMA standford, One Direction akan mulai bersekolah satu minggu lagi, karna para member sama sekali belum mempersiapkan kebutuhan sekolah’
Hatiku rasanya campur aduk, aku sangat senang karena seminggu lagi, aku akan menjalani masa- masa sekolahku dengan Liam Payne, laki- laki idamanku.
Aku bergegas lari ke kamar dan merebahkan tubuhku ke kasur, ku pandangi wajah Liam dalam poster yang ku tempel di langit- langit kamarku. Aku bersenandung dengan suara kecil “baby you light up my world like nobody else” aku bernyanyi sambil menunjuk ke-arah poster Liam di atas ku.

Seminggu kemudian..
aku terbangun dari tidurku, menatap matahari yang cerah dan meliahat kalender, akhirnya hari yang ku tunggu datang juga.
Hari ini aku dan Giyna janjian untuk berangkat sekolah dengan sepedah, kami bernyanyi- nyanyi bersama sambil membayangkan wajah pria idola kami berdua yaitu Liam Pyne dan Harry Styles.
Sesampainya di sekolah kami memarkirkan sepedah kami di parkiran, lalu duduk- duduk di taman menunggu para pria- pria tampan menunjukan wajahnya. Untuk menghilangkan kejenuhan, aku dan Giyna pun memutuskan untuk membeli minuman soda dan berbincang- bincang seputar One Direction. Isinya hanya seputar ‘program- program microsoft, Fans Page, Twitter dan blog- blog’ yang kami ciptakan dan juga lagu 1D yang di mix oleh Giyna. Selama kurang lebih 15 menit kemudian, Sebuah mobil limo hitam yang mewah datang memasuki pekarangan Sekolah kami. Semua murid- murid datang mengerubungi mobil itu, beruntung kami mendapat kesempatan pertama untuk melihat mereka, jadi kamu tidak perlu berdesak- desakkan dengan yang lain “mari kita pergi! Sebelum kuping kita sakit mendengar teriakan mereka dan mati terinjak” ajak ku “ok!” jawab Giyna singkat.

TO BE CONTINUED.... ^_^

Jumat, 16 November 2012

Cerpen ku

Where is everybody??
Pukul jam 3.30 WIB aku kembali kesekolah untuk mengambil buku yang tak sengaja tertinggal, saat aku melewati lorong tiba- tiba
‘Gubrrakk!’ suara buku terjatuh dari pegangan tanganku, aku sangat takpercaya dengan apa yang ku lihat saat ini, Farried pacarku sedang bermesraan dengan Kayla yang tak lain adalah sahabat karibku sejak di sekolah dasar, sungguh biadab!
Dadaku terasa sesak, mataku panas seperti dibakar dengan api membara dalam tubuhku, dan jantungku berdegup kencang seperti sesorang tengah memukul drum perang. Aku berlari sekuat tenaga menuju Toilet untuk menangis, tiba- tiba dijalan seseorang meraih tanganku “Lus! Please gue bisa jelasin! Gue bisa jelasin kejadian tadi, ini gak seperti yang loe liat!” ucap Farried “Cukup Rid! Loe pikir mata gue buta apa? Ha?! Kejadian tadi tuh udah cukuo bagi gue! Ternyata loe tuh gak lebih dari seorang penghianat!” bantah ku sambil meneruskan perjalananku “Please! Lucy! Listen to me! Gue sama Kayla itu gak ada hubungan apa- apa” ucap Farried dengan muka mulai memelas “Shut up your mouth!” ucapku tak ingin mendengar kebohongannya.
Brrak! Aku menutup pintu kamar mandi dengan sangat keras lalu  bersender di balik pintu itu. “Rid? Gue cinta banget sama loe! Loe anggep apa hubungan kita yang hampir 5 tahun ini?  Loe anggep apa keikhlasan gue ngasih ciuman pertama gue ke loe? Salah gue apa Rid?” gumanku sendirian sambil mengusap mukaku, air mataku semakin deras mengalir. Bagaikan dunia ikut menangis bersamaku, tiba- tiba turun hujan dengan langit yang sangat gelap, segelap hatiku.
“Tolong dengerin gue bei” ucap seseorang di balik pintu menghancurkan lamunanku “jangan panggil gue dengan sebutan bei, menjijikan!” ucapku sambil mendecakan lidah “ok! Sekarang mau loe gimana?” tanya Farried, aku mengambil nafas panjang lalu menghembuskannya dan bicara “Gue mau kita putus” ucapku “tapi besok kita anniversery!?” tanya Farried “apa gunanya hal itu?” ucapku balik bertanya. Tak ada jawaban apapun dari Farried, hanya teriakan yang mengambarkan kesedihan dan penyesalan lah yang terdengar dari kejauhan.
Aku berjalan menyusuri jalan setapak kompleku ditemani dengan rintik- rintik hujan yang membasahi tubuhku.
sesampainya dirumah, seperti biasa aku disambut dengan kegelapan dan kesunyian rumah. Hal ini sudah menjadi pemandanganku setiap hari, ayah dan ibu ku sedang berkerja, sementara kakak laki- lakiku sedang berlibur di jogja dengan teman- teman kampusnya dan akan pulang satu minggu lagi. Aku menaiki tangga rumahku dengan langkah kaki gemetar. Sesampainya dikamar, aku bergegas mandi, setelah itu aku merebahkan tubuhku di ranjang dan memejamkan mata lalu membukanya kembali, berharap ini hanyalah mimpi. Entah kenapa ranjang yang biasanya terasa hangat dan nyaman kini terasa dingin dan keras.
Aku mengambil album fotoku yang bertuliskan ‘Sweeties love’. Aku membuka lembaran pertama dimana hari pertama aku dan Farried berpacaran tanggal 1 januari 2008, lalu halaman- halaman berikutnya yang berisikan foto anniversaryku bersama Farried selama 4 tahun, dan besok adalah perayaan yang kelima, namun sayang semua itu telah sirna, tidak ada  lagi perayaan 1 januari dalam hidupku. Aku menutup album itu dan menangis
‘Cinta pertamaku, ciuman pertamaku adalah kamu.. cahaya ku, adalah kamu.. kamu memberikan sejuta kenangan indah di hidupku, dengan mudah kau ambil hatiku dan mengukir namamu Mohammed Farried Henrawan, kau hias namamu setiap harinya dengan pernak pernik yang indah, kau siram namamu dengan air cintamu agar tidak layu. Seribu kata cinta dan sayang menghiasi hidupku selama 4 tahun beturut- turut.
namun kini kau hanyalah cinta terakhirku, ciuman yang sangat kusesalkanku beri padamuk .. dirimu kini bagai kabut hitam tebal yang memenuhi ruang hatiku, memberikan kegundahan dan kesedihan hidupku,  kau cabut hatiku tanpa menghapus namamu dan membuangnya di kobaran api amarah tak akan ada lagi 1 januari dalam hidupku’
gumanku.
Hari- hariku ku habiskan dengan mengikuti segala kegiatan agar kudapat melupakan cintaku, dari kelas beladiri, pelajaran dan seni hampir semua ku ikuti. Meja riasku kini depenuhi dengan obat- obat penenang depressi.
Dua hari berlalu..
belum sembuh hatiku akibat Farried, kini malah ditambah dengan perceraian orang tua ku. Aku benar- benar terpukul, tapi aku tetap berusaha tersenyum di depan orang- orang.
Lima hari kemudian..
aku mendapat surat dari petugas INA air plane bahwa kakak laki- laki ku ‘Rudy noor mohammed’ meninggal dunia akibat kecelakaan.
aku benar- benar terpukul, seakan- akan semua orang ingin meninggalkanku. Aku sudah tidak kuat lagi menahan batu besar yang setiap saat terus menghujam tubuhku yang rapuh. Aku mengambil Pistol dari laci ayahku, lalu aku berlari kebalkon dan menembakan kepalaku dengan pistol dengan menangis, darah terus mengalir dari kepalaku. Aku terjatuh di lantai balkon yang kotor itu, aku melihat kegelapan yang semakin mendekat seakan menyapaku. Kulihat kakakku dengan pakaian rapi mengajakku untuk pergi, aku mengikutinya dengan senang.
‘Tuhan terimakasih kau telah memberiku kekasih sesungguhnya yaitu, kegelapan dan keabadian yang jauh dari keributan dan tangisan. Hanya damai yang terasa, seperti diselimuti oleh selimut yang beku namun tetap terasa hangat, dan terimakasih karena kau mempertemukanku dengan kekasihku tepat dihari ulang tahunku’
...............................................................~ THE END!


By: Hasna Syakira 

ini cerpen yang gue buat sendiri.. bagus gak? comment dong! please :D