Senin, 10 Desember 2012

Dream Come True: part 5



 Liam POV
‘Ya Tuhan! Ada apa dengan gadis itu? Perasaan apa ini?? Apakah aku mencintainya? Ah!! Aku benci di saat seperti ini!!’ Guman ku dalam hati.
“Hey Bro!! Ngelamun aja kamu! Awas kesurupan!” teriak Zayn sambil menepuk pundakku, menghancurkan semua lamunanku “Ya Tuhan!” teriakku sambil setengah melompat karena kaget “Hahahaha! Aku baru tau kamu bisa melamun  sampai seserius itu?!” ledek Zayn “Bagaimana gadis itu?” tanya Zayn lagi seperti mengerti perasaan Ku “Gadis?? Maksudmu?” ucap Ku lagi- lagi dengan ekspresi kaget  “Kamu dan Cholie?? Kalian berpacaran?” tanya Zayn “Tidak” ucap ku dengan ekspresi sedih “Hey! Ada apa? Ceritakan semua padaku!” ucap Zayn “Aku bingung dengan “coba lah berusaha untuk setia” ucap Zayn “baiklah akan aku coba, tapi bagaimana nasibku bila Cholie hanya sekedar fans denganku?” tanya ku benar- benar dalam kebimbangan “Hmm, aku yakin dia cinta sama kamu” ucap Zayn sambil pergi meninggalkan Liam “Zayn! Tunggu!” teriak Liam.
Muka ku kembali seperti semula, sedih dengan mata merah “ada apa?” tanya Niall sambil membawa Kripik dan duduk di sampingku “tidak apa- apa” jawabku “kamu keliatan lemas, apakah kau lapar? Ambilah ini” ucap Niall sambil menyodorkan sebungku besar kripik kepada Liam “tidak terima kasih, aku hanya sedang kebingungan” jawabku “bingung? Kau bingung ingin makan apa? Akan ku bantu kau memilih” ucap Niall “Bukan itu maksudku, aku benar- benar bingung dengan cinta” balasku “hey! Buat apa bingung dengan cintamu pada makanan? Makanan tidak akan hilang atau pergi kemana- mana” ucap Niall “Akh!” ucapku sambil pergi meningglakan Niall.
Aku pergi ke taman di belakang apartemen kami, aku duduk di tempat duduk berwarna merah mengkilat. Aku benar- benar bingung saat itu, dan benar- benar tidak ingin di ganggu. Tiba- tiba....
^To Be Continued^

Kamis, 06 Desember 2012

Dream Come true: part 4



Ku rebahkan tubuhku ke kasurku yang tidak terlalu empuk, aku merasa capek sekali hari itu, dan akhirnya aku memutuskan untuk tidur.
Kurang lebih  6 jam aku tertidur dari jam 1 siang, rasanya segala capekku hilang. Aku pergi mengambil handuk yang tergantung di belakang pintuku, dan bergegas pergi ke kamar mandi karena rasanya tubuhku begitu lengket dan peluhku terus saja menetes, akibat pemanas ruanganku terlalu panas.
setelah selesai mandi, aku kembali merebahkan tubuhku ke atas kasur. Ku lihat Hpku, pada layar tertulis ‘you have 99 miss calls and 5 massage’ aku benar- benar kaget melihatnya, karena aku baru pertama kali melihat pemberitahuan sebanyak itu. Aku membuka daftar miss calls ku, ternyata semuanya adalah panggilan tak terjawab dari Liam, begitu pula dengan SMSnya
SMS pertama:
Hey Cholie!! Aku akan menelpon mu, tolong di angkat! :*
SMS kedua:
kenapa gak di angkat telponnya?? Kamu marah ya sama aku??

SMS ketiga :
Please, angkat telponnya! Aku janji deh bakal ngasih apa yang kamu mau!! Please Honey!!
SMS keempat:
Hey’o sayang!!
SMS kelima :
Cantik! Angkat dong telponnya! Please XD
Aku begitu senang saat membaca SMS Liam, karena ia menyertakan kata- kata ‘sayang, :*, cantik, dan Honey’. Tanpa pikir panjang aku bergegas menelponnya ‘nomor  yang anda tuju sedang sibuk silahkan hubungi beberapa saat lagi’. Seprtinya telponku dan telpon Liam bertabrakan, karena beberapa saat setelah telponku mati, Liam menelponku “hey! Kenpa kamu gak angkat telpon aku? Aku khawatir tau gak!” ucap Liam dengan nada khawatur “maaf aku ketiduran” ucapku memohon “baiklah” ucapnya di sebrang sana. Setelah 2 jam kami pun mengakhiri percakapan kami.
^to be continued^

Rabu, 05 Desember 2012

Dream come true :Part 3



“Hay Chole??”  sapa Liam “hay” balasku, selama kurang lebih 15 menit kami berbincang- bincang tak ada satupun hal yang menarik hanya obrolan basa- basi yang memuakan. Ku lihat Giyna dan Harry, mereka berdua terlihat akrab dan mata Giyna memancarkan tatapan bahagia. Aku benar- benar iri pada mereka, bahkan kini Giyna meninggalkanku dan pulang bersama Harry!
Aku berjalan menyusuri jalan setapak dengan perasaan senang bisa dekat dengan  idolaku. “and you stole my heart just one love” tanpa sadar aku menyanyikan reff dari lagu One Direction yang berjudul stole my heart, mood ku kembali seperti sebelumnya, yaitu senang.
Sesampainya dirumah, aku bergegas menuju kamar rahasiaku, yaitu kamar loteng. Tempat
itu adalah tempat dimana aku mencurahkan atau mengkreasi apapun tentang One
Direction. Disana aku segera mengambil kain kanvas, cat minyak, pensil dan penghapus. Aku
ingin melukis muka idola ku, yaitu Liam Payne. Ku mulai dari seketsa muka dan mulai
menwarnainya.

setelah kurang lebih 30 menit, akhirnya lukisan itu selesai. Lukisan itu tampak sempurna
bagiku. Aku ingin memberikan lukisan ini untuk Liam saat kami berpacaran nanti (hahahaha
sangat mustahil). Aku tau aku salah mencintainya, tapi ini lah cinta, aku akan berusaha
untuk mendapatkannya. Tiba- tiba handphone ku berderig pertanda telpon masuk
membuyarkan semua hayalan ku tentang Liam, ku lihat nomer yang terdapat di layar ‘siapa
ini? Nomer ini tidak ada di kontak Hp ku?’ gumanku dalam hati. Karena penasaran aku pun
mengangkat telpon itu “Halo” ucap seorang laki- laki di ujung sana “Halo” balasku “maaf, ini
siapa?” tanya ku “aku Liam, masa kamu gak ngenalin suaraku sih?” jawabnya di sebrang
sana membuat perasaanku tak menentu “Apa?? Liam? Hahaha suara kamu beda sih sama
aslinya! hahahaha” ucap ku sambil tertawa karena suara Liam di telpon terdengar lucu
“Hahahaha! Tentu saja berbeda, aku sudah meng-Effect suaraku” jelas Liam “oke.. terus
kenapa kamu telpon aku?” tanyaku sok jual mahal “gak apa- apa sih, tiba- tiba aku kangen
sama suara kamu aja” rayu Liam “Hahaha, gombalnya ngeri!!” ucapku.
setelah kurang lebih 2 jam kami berbincang- bincang lewat telpon, Liam meminta izin
padaku untuk pergi pemotretan dan akan menghubungiku 3- 4 jam lagi.
^To Be Continued^

Kamis, 29 November 2012

Dream come true :part 2



Aku dan Giyna menghabiskan waktu yang lama dikamar mandi sehingga tertinggal pelajaran, kami pun berlari sekencang- kencangnya. Tanpa sengaja aku dan menabrak sesorang yang mungkin 5cm lebih tinggi dari ku dan berbadan wangi. Buku ku beserta kartu ID ku berserakan di lantai, lalu akupun memungut bukuku satu- satu, pria itu berjongkok dan ikut membantuku sambil berkata “kalau berjalan hati- hati ya” ucapnya, akupun memberanikan menatap wajahnya. Betapa terkejutnya aku melihat pria yang sedang berjongkok di depanku ini, dia adalah Liam Payne pria idaman yang selalu ku impi- impikan sekarang sedangt berjongkok dihadapanku dengan jarak satu jengkal “Li, Liam ??” ucapku “that's me” balasnya sambil mengedipkan mata. Badanku serasa begitu melayang seperti tidak tersadarkan diri, begitu pula dengan Giyna yang sejak 2 menit yang lalu terdiam seperti patung sambil memandangi Harry.
Liam membantuku untuk berdiri dengan menggengam tanganku, tubuhku serasa di sengat listrik 100 watt. Kejadian itu membuatku ku terdiam sesaat sebelum Liam menyadarkanku “hey, kenapa kau di sini?” tanya Liam “a, aku habis dari toilet” ucapku “umm.. baiklah kalau begitu, aku pergi dulu ya! Aku terlambat memasuki kelas” ucap Liam sambil berjalan diikuti anggota One Direction yang lain “baiklah” Balasku “Hey! Ku simpan ini ya!” jawab Liam sambil menunjukan ID Cardku “hah! Baiklah! Jangan di hilangkan!” ucap ku masih tak percaya akan kejadian tadi. Setelah beberapa lama kemudian aku ingat akan keterlambatan kami, aku pun menarik tangan Giyna yang masih berdiri kokoh.

Sesampainya di depan pintu kelas
‘Tok tok tok!’ ku ketuk pintu kelasku “masuk!” ucap seseorang dari dalam dan syukurlah di dalam kelas tidak ada guru “hey! Dimana gurunya?” tanya Giyna pada teman- teman kelas “tidak tahu, dari tadi gurunya belum masuk!” ucap seseorang di tempat duduk paling depan “baiklah” balas Giyna “ya tuhan syukurlah, tidak ada guru!” ucap ku sambil menghela nafas dan duduk di kursiku, begitu pula dengan Giyna. “Tahu tidak??” tanyaku pada Giyna “ya tuhan, kau selalu begini, sudah to the point saja!” ucap Giyna “ok, kau tahu? Liam mengambil ID card ku tadi” ucapku sambil tersenyum senang “Lalu?” tanya Giyna “Di kartu itu tercantum nomer telponku, otomatis Liam akan menghubungiku!” ucap ku sambil berhayal.
‘krring!! Krring!!krring!!’ bel tanda pulang pun berbunyi
aku dan Giyna memutuskan untuk tidak keluar kelas, karna ada tugas yang belum selesai kami kerjakan. Makin lama kelas kami semakin sepi, dan kini tinggal aku dan Giyna lah yang masih di kelas. Tiba- tiba segerombolan anak laki- laki datang memasuki kelas “Cholie  Natasya Adams” ucap sesorang laki- laki. Suara itu kedengaran sangat- sangat tidak asing di telingaku, karena penasaran akupun melihat orangk- orang di depanku “O,One Direction!” ucapku dengan perasaan tak menentu “yup!” balas Zayn “Harry mengajak kami untuk bertemu dengan Giyna” Timpal Louis  sambil  menunjuk Harry yang menutup mukanya “kami menunggu kalian di gerbang sekolah, tapi kalian tidak kunjung datang, akhirnya kami memutuskan untuk ke-kelas ini” ucap niall. Sementara itu Liam berjalan mendekatiku tanpa sepatah katapun di ucapkannya. Dada ku berdegup kencang seperti sesorang tengah memukul- mukul hatiku, sementara itu Harry datang menghampiri Giyna dan mengajaknya ke sisilain dari kelasku dan para anggot One Direction yang lain memutuskan untuk bermain di depan kelas kecuali Zayn yang pergi ke-aula untuk pergi beribadah.

^TO BE CONTINUED^

Sabtu, 17 November 2012

Dream come true: part 1



Dream Comes True By: Hasna Syakira (Fey) XG(4)
“I want I want I want but that crazy... I want I want I want but that not me.. I want I want I want to be love by you” Nyanyian ku  memcahkan ketenangan pagi itu. “Chole!! Bisakah kau diam sebentar? Ini masih jam 5 dini hari! Kau bisa membuat tetangga marah!” Teriak seorang wanita berumur sekitar 35 tahun dari dapur “yes mom!” balas ku sambil berjalan menuju kamar mandi.
Di jalan..
‘ya tuhan semoga kehidupan SMA ini lebih baik dari masa SD dan SMP yang selama 9 tahun membuatku hampir gila’ guman ku dalam hati dengan senyum terukir di wajahku.
‘uups! Aku lupa memperkenalkan diri ku, nama ku Cholie Natsya Adams gadis berumur 17 tahun dengan kondisi keluarga boleh di bilang miskin, dan beruntung dapat sekolah di sekolah ternama di london. Di antara banyak One Directioners di dunia aku lah yang paling mencintai One Direction terutama Liam Payne, aku memimpikannya untuk menjadi kekasihku.’
Aku berdiri sendirian di depan Bus Stop, saat itu memang masih sangat pagi sehingga aku harus menunggu lama di sana, untuk menghilangkan kebosanan ku, seperti biasa aku menyalakan Mp3 ku dan memutar lagu Favorit ku yaitu ‘I want dari One Direction’ sambil sedikit bersenandung ria.
Kurang lebih 30 menit kemudian para murid- murid sekolah Stanford yang tinggal di sekitar tempat tinggalku mulai berdatangan dan duduk di sebelah ku, orang yang duduk dan berbicara pertama kepadaku adalah Giyna Moundre. Setelah kami bercakap –cakap lumayan lama, aku mengetahui bahwa Giyna juga seorang Directioners. Hal ini membuat ku merasa senang karna aku mempunyai teman pertama di SMA standford dan sekaligus teman yang bisa di buat berbagi mengenai One Direction.
Di sekolah..
Semua murid memperkenalkan diri mereka masing- masing, rupanya mereka bukan hanya berasal dari London tapi juga Negara lainya seperti Indonesia (Negara terfavorit hampir semua artis di dunia), USA, dan lain – lain.
kini tibalah saat ku untuk memperkenalkan diri, aku maju dengan langkah gemetar akibat nervouse “Hai teman- teman salam kenal, nama ku Cholie Natsha Adams, aku berasal dari kota tercinta ini yaitu London. Umurku 17 tahun lahir di Athena tanggal 2 maret tahun 1995. Mungkin sekian dari ku, terima kasih  ku harap kita bisa berteman dengan baik” ucap ku sambil tersenyum sok manis.
Kringg Kringg! Akhirnya waktu yang di tunggu- tunggu datang juga, yaitu Istirahat. Aku dan Giyna bergegas meluncur keluar kelas.
Dijalan kami berbincang- bincang mengenai menu makanan hari ini “ku dengar Menu hari ini sangat lezat, hmm.. jadi ingin cepat- cepat makan” ucap Giyna “wah, ternyata kamu suka makan ya? Padahal badan kamu ramping dan berbentuk” ucapku meledek.
di tengah- tengah pembicaraan kami, aku mendengar obrolan segerombolan gadis “Apa kau bilang?! Seluruh anggota One Direction akan melanjutkan SMAnya di sini? Apa kau serius?” ucap seorang gadis yang memakai baju hitam, ucapan ini sangat mengejutkan ku. Aku pun berlari mendekati Giyna yang dari tadi terlihat berbicara sendiri “Guess what!” ucapku sambil menepuk pundak Giyna “Ya Tuhan kau mengkagetkanku!” ucap Giyna “apakah kau tahu?” tanya ku “tentu saja tidak kau belum memberi tahu hal itu padaku” ucap Giyna sambil menggelengkan kepala, aku tidak melanjutakan bicaraku dan membiarkan Giyna bertanya- tanya.
Sesampainya di kantin kami duduk di meja paling belakang sambil membawa makanan masing- masing “ok, aku akan memberi tahukan hal yang sangat mengejutkan untuk mu, jadi kumohon jangan teriak” ucapku sambil meminum Jus Mangga plus susu pesananku “baiklah, apa itu! Langgsung to the point saja!” ucap Giyna “Seluruh member One Direction akan bersekolah di SMA ini!” ucapku dengan penuh semangat “Demi apa!!” teriak Giyna membuat orang- orang di sekeliling kami keheranan “sudah kubilang jangan teriak!” ucapku sambil menarik tangan Giyna agar kembali duduk “ok- ok, dari mana kau tau hal ini?” tanya Giyna “dari sekelompok gadis- gadis berpenampilan Galmour yang sedang mengobrol” ucapku membayangkan dandanan anak- anak tadi.
Tak terasa jam menunjukan jam 02.05 menandakan waktunya kami untuk pulang, aku dan Giyna memutuskan untuk pulang berjalan kaki agar lebih leluasa mengobrol. “benarkan hal itu? Lalu kapan mereka akan mulai sekolah?” tanya Giyna antusias “Entahlah, sepertinya berita ini akan tayang di Infotaimen Sore nanti” ucapku sambil membenahkan tas ku.
Di pertengahan jalan kami berdua berpisah karna jalur yang kami tuju tidak sama, sebelum itu aku meminta nomer telpon Giyna untuk keperluan mendadak.
Sesampainya dirumah, aku masuk sambil melepas sepatu ku “I’m Back!” ucap ku, tanpa menunggu balasan aku langsung berlari menuju ruang TV dan mencari channel dimana yang sedang menyiarkan Infotaiment. Akhirnya setelah lama mencar- cari, aku menemukannya di channel 7X0 kebetulan sekali saat itu sedang menyiarkan berita tentang One Direction, tak lupa aku menghubungi Giyna agar tidak ketinggalan info.

‘Breaking News! Rakyat London terutama murid- murid sekolah Standford tengah gempar akan berita One Direction yang akan melanjutkan SMA nya di SMA standford, One Direction akan mulai bersekolah satu minggu lagi, karna para member sama sekali belum mempersiapkan kebutuhan sekolah’
Hatiku rasanya campur aduk, aku sangat senang karena seminggu lagi, aku akan menjalani masa- masa sekolahku dengan Liam Payne, laki- laki idamanku.
Aku bergegas lari ke kamar dan merebahkan tubuhku ke kasur, ku pandangi wajah Liam dalam poster yang ku tempel di langit- langit kamarku. Aku bersenandung dengan suara kecil “baby you light up my world like nobody else” aku bernyanyi sambil menunjuk ke-arah poster Liam di atas ku.

Seminggu kemudian..
aku terbangun dari tidurku, menatap matahari yang cerah dan meliahat kalender, akhirnya hari yang ku tunggu datang juga.
Hari ini aku dan Giyna janjian untuk berangkat sekolah dengan sepedah, kami bernyanyi- nyanyi bersama sambil membayangkan wajah pria idola kami berdua yaitu Liam Pyne dan Harry Styles.
Sesampainya di sekolah kami memarkirkan sepedah kami di parkiran, lalu duduk- duduk di taman menunggu para pria- pria tampan menunjukan wajahnya. Untuk menghilangkan kejenuhan, aku dan Giyna pun memutuskan untuk membeli minuman soda dan berbincang- bincang seputar One Direction. Isinya hanya seputar ‘program- program microsoft, Fans Page, Twitter dan blog- blog’ yang kami ciptakan dan juga lagu 1D yang di mix oleh Giyna. Selama kurang lebih 15 menit kemudian, Sebuah mobil limo hitam yang mewah datang memasuki pekarangan Sekolah kami. Semua murid- murid datang mengerubungi mobil itu, beruntung kami mendapat kesempatan pertama untuk melihat mereka, jadi kamu tidak perlu berdesak- desakkan dengan yang lain “mari kita pergi! Sebelum kuping kita sakit mendengar teriakan mereka dan mati terinjak” ajak ku “ok!” jawab Giyna singkat.

TO BE CONTINUED.... ^_^