Selasa, 14 Mei 2013

Dream come true part 7 _END_

Cholie POV
‘Gak kerasa ya udah satu tahun terlewat’ gumman ku dalam hati ‘Gak kerasa juga udah satu tahun ku di gantungin sama Liam’ lanjutku sambil tersenyum setengah hati. Tiba- tiba handphoneku berdering. Kulihat Hp ku, aku mempunyai 1 SMS dari Liam. Kini tiada lagi perasaan bangga dengan kehadiran telpon tau sms Liam di hidupku
‘Chole, bisa gak kamu temuin aku di taman depan komplek Van Heaven, ok? Aku tunggu ya sayang :-) :*’
setelah membaca sms dari Liam, aku pun bergegas mandi dan setelah itu mengenakan pakaian casual terbaikku. 30 menit terlewat, aku keluar kamar dengan mengenakan kaos putih, cardigan biru muda, celana jeans biru dan tas putih. “mau kemana?” tanya ibuku “mau pergi sama temen ma” ucapku “oh, yaudah.. have fun ya honey” ucap ibuku sambil tersenyum “oke mom!” balasku.
Sesampai di taman, aku duduk di bangku panjang yang terletak di bawah pohon jati yang rimbun. Tiba- tiba dari belakang sesorang mengkagetkan ku dengan menutup mataku, karena reflek aku bergegas berdiri dan memukul orang tersebut “ah!” ucap orang itu dengan suara seperti lelaki “ah! Liam! Maaf aku gak tau, maaf ya.. kebawa reflek aku” ucap ku memohon sambil membantu Liam berdiri “ah! Iya gak apa- apa kok” ucap Liam “Chole, aku mau ngomong sesuatu sama kamu, ini benar- benar penting, aku udah nunggu selama satu tahun dan sekarang lah waktu yang pas” ucap Liam “udahlah to the point aja!” ucapku “ok- ok! Aku Cuma mau bilang kalo aku cinta sama kamu” ucap Liam. Aku melihat kearahnya dengan tatapan kaget dan tak percaya “apa?!” tanya ku lagi memastikan perkataannya tadi “aku mencintaimu, sudikah kau menjadi kekasih ku?” tanya Liam lagi- lagi membuat tenggorokanku serasa tersedak kaktus
‘Liam? Dia mengatakannya? Kata kata yang paling kutunggu selama satu tahun, selama ini aku gak pernah mendengar kata kata cinta yang keluar dari mulutnya, ku kira dia hanya mencintai Danielle’ gummanku dalam hati.
 “Hey! Chole, aku tidak memaksa mu untuk menjawabnya sekarang” ucap Liam sambil tersenyum “bagaimana dengan Danielle?” tanya ku “dia hanyalah masalaluku” ucap Liam. Tanpa banyak berfikir lagi, aku bergegas memeluk Liam “Aku mencintaimu, aku telah menunggu kata- kata ini selama satu tahun, aku mau menjadi kekasihmu” ucap ku sambil menangis di pelukan Liam “aku juga mencintaimu” balas Liam sambil melepaskan pelukan dan menghapus air mataku “sudah jangan menangis, aku minta maaf sudah menggantung hatimu selama satu tahun” ucap Liam sambil mencium tanganku. Aku terdiam sesaat, tubuhku seperti tersengat listrik yang dialiri dari bibir Liam “kenapa?” tanya Liam “ah! Tidak apa- apa, iya aku memaafkanmu” ucapku.
Keesokan harinya di kantin sekolah...
Aku sedang duduk bersama Liam di salah satu meja. Orang- orang memandangi kami dengan tatpan sinis dan heran, disusul dengan Giyna dan Harry yang duduk di depan kami berdua menambah keheranan murid satu sekolah “hey, ini seperti couple date” ucap Liam “apa? Maksud mu? Dari mana kau tau aku berpacaran dengan Giyna?” tanya Harry dengan heran “setahun yang lalu aku melihat mu dan Giyna di taman” ucap Liam sambil sedikit tertawa “hey Giyna! Semoga kau bisa mengubah sifat anak playboy ini!” ucap Liam meledek “Hahaha! Oke!, tunggu- tunggu? Apa maksudmu dengan Couple date? Apa kalian berpacaran?” tanya Giyna Heran “seratus!” ucapku pada Giyna “APA?!” teriak Giyna dan Harry bersamaan “ehem, sangat kompak!” ucapku sambil mengacungkan jari jempolku, lalu kami berempat beserta anggota one direction lainnya yang duduk di meja sebelah kam, tertawa dengan bahagia “Hahahahahahahaha”.
‘Semoga, cinta ini akan tetap selalu bersama selamanya, meski status memisahkan kami ya tuhan, karena aku benar- benar mencintainya. Sejujurnya ingin ku hentikan waktu disaat kami tertawa bahagia seperti ini'

_THE END_

Dream come true part 6

dari belakang sesorang menepuk pundakku “pergilah!” ucapku mengusir “hey! Aku hanya ingin bilang sesuatu padamu!” ucap orang itu lagi “bisakah nanti saja?! Aku benar- benar tidak mood saat ini!! Pergilah!!” teriak ku “baiklah, aku hanya ingin memberitau mu kalau kursi itu baru saja di cat!” ucap laki- laki itu sambil melangkah meninggalkan ku, aku pun menengok kebelakang “LOUIS! Kenapa kamu gak bilang dari tadi?!” tanya ku sambil berdiri dan melihat kemeja biru ku yang kini menjadi warna merah “Diamlah, aku pergi sesuai perintahmu!” ucap Louis sambil memasuki rumah. Aku bergegas melepaskan kemejaku dan duduk di bawah pohon yang rimbun dengan rumput bersih dan hijau, kuharap bisa menenangkan hatiku “aish! Niall dan Louis benar- benar menyebalkan!” ucapku sambil mengacak- acak rambutku.
Dari kejauhan tak sengaja aku melihat Harry dengan seorang gadis, dan gadis itu adalah Giyna!!, seperti biasa Harry mengeluarkan jurus- jurus playboynya, aku hanya bisa menggeleng- gelengkan kepala. Aku begitu iri melihatnya, aku pun memutuskan untuk pergi meninggalkan mereka dan mencari tempat sepi lainnnya.
aku berkeliling mengitari komplek apartemen, hingga aku menemukan tempat untuk ku berRefreshing yaitu danau yang sangat indah. Di jalan menuju danau terdapat plang/ papan yang bertuliskan ‘love lake’ nama ini benar- benar tidak cocok untuk perasaan ku saat ini, tapi aku memutuskan untuk menghiraukannya dan meneruskan jalan ku.
Di danau aku melihat sebuah kano kecil tak terurus, aku pun memutuskan untuk duduk di kano tersebut. Perlahan lahan aku mendayung kano tersebut mengelilingi danau, perlahan lahan juga penatku menghilang “akhirnya ku tau perasaan ini” ucap ku sambil menatap langit “yaitu cinta” ucapku lagi sambil memegang dada sebelah kiriku “Chole, tunggu aku”.